Seekor Kucing Liar Mempercayakan Anak-Anak Kucingnya kepada Saya

Saya pertama kali melihat Star sekitar enam minggu yang lalu—dia kucing belang, dan Anda harus tahu dia akan segera punya anak kucing.

Saya akan memperhatikannya berkeliling di rumah saya, mencari tempat untuk bersembunyi. Selama berhari-hari, saya terus bertanya-tanya: Di mana dia berhenti melahirkan anak-anaknya? Apakah anak-anak kucing kecil ini baik-baik saja? Saya terus membayangkan bola-bola bulu kecil bergaris-garis, mungkin dengan bercak-bercak oranye kecil di sana-sini.v

Lalu suatu sore, Star muncul dengan seekor anak kucing kecil di mulutnya. Jantung saya berdebar kencang! Saya berlari ke dalam untuk mengambil selimut dan memanaskan susu, mencoba membuat tempat yang nyaman untuk mereka. Tapi anak kucing kecil itu hanya peduli untuk tetap menempel pada induknya. Star membiarkan saya berdiri di sana dan memperhatikan mereka berpelukan sebentar. Kemudian dia mengangkat anak kucing itu kembali dan berlari kecil. Rasanya seperti dia berkata, "Lihat? Ini salah satu anak kucingku. Terima kasih sudah membantu."

Setelah itu, saya berhenti bertanya—apakah dia akan mengantarkan sisanya? Saya tidak ingin memaksanya, tapi saya tidak bisa menahan diri untuk menunggu.

Lalu tibalah malam badai ini. Saya mendengar suara mengeong di pintu, jadi saya menyalakan lampu teras dan mengintip ke luar. Ada anak kucing kecil yang basah kuyup, merangkak di sepanjang dinding agar terhindar dari hujan. Dan Star duduk beberapa kaki dari saya, menatapnya seolah-olah sedang berjaga-jaga. Lalu terjadilah—

Star membawa anak kucing basah pertama tepat ke depan pintu saya.

Lalu yang kedua.

Lalu yang ketiga…

Sampai kelima anak kucing itu berkerumun di sana, semuanya bergaris-garis seperti dirinya.

Saya menghabiskan dua jam mengeringkan mereka dengan handuk lembut. Benda-benda kecil yang dingin dan basah itu berubah menjadi tumpukan hangat yang mendengkur di sofa saya—semuanya berpelukan bersama. Lingkungan saya tidak sepenuhnya siap untuk lima anak kucing (ditambah induknya!) dalam jangka panjang, tetapi malam itu? Itu mengubah segalanya. Sejujurnya, aku bahkan tidak terlalu suka kucing sebelumnya.

Star bukan hanya ingin bantuan—dia memilihku untuk membantu. Badai petir itu entah bagaimana membuatnya terasa lebih baik, seolah dia tahu dia tidak bisa menjaga mereka tetap aman di luar sana. Dan ketika dia menyenggol tanganku dengan kepalanya setelah dia menambahkan bayi terakhir? Itulah perasaan terbaik yang kurasakan selama berabad-abad.

id_IDBahasa Indonesia