Ke Mana Kucing Liar Menghilang?

Pernah memberi makan kucing liar selama berminggu-minggu, hanya untuk suatu hari mereka menghilang? Anda tidak sendirian—dan biasanya ada alasannya.

Inilah ke mana kucing-kucing ini cenderung pergi:

Mereka menemukan "restoran" yang lebih baik

Terkadang, kucing hanya mengikuti saja makanannya. Contohnya, pria ini yang memberi makan kucing belang setiap malam selama berbulan-bulan—hingga suatu hari, kucing itu pergi. Ternyata tetangga sebelahnya mulai meninggalkan ayam panggang segar, dan kucing belang itu justru berubah. Kucing memang pintar dalam hal itu: jika seseorang menawarkan makanan yang lebih enak (atau lebih banyak), mereka akan berkemas (secara metaforis, tentu saja) dan pergi. Ia kemudian melihat kucing itu, gemuk dan puas, sedang makan di "restoran" yang unik.

Suara keras membuat mereka takut

Kucing liar mudah terkejut—suara keras membuat mereka berlarian mencari perlindungan. Seekor kucing calico yang berkeliaran di sekitar tempat parkir kafe menghilang saat perbaikan jalan di dekatnya. Suara palu godam, teriakan pekerja, dan gemerincing mesin membuatnya sangat ketakutan hingga ia lari terbirit-birit. Ia tidak kembali selama berminggu-minggu, dan ketika kembali, ia kurus dan mudah gugup—butuh waktu berbulan-bulan untuk diberi makan perlahan dan lembut sebelum ia membiarkan siapa pun mengelusnya kembali.

Nasib buruk menimpa mereka

Hidup di jalanan itu keras, dan hal-hal buruk datang dengan cepat. Suatu pagi, seorang penjaga melihat seekor kucing liar hitam yang biasa ia lihat mati di dekat jalan yang ramai—kibble berserakan di sampingnya, seolah-olah ia berlari ke sana kemari mencari makan ketika sebuah mobil menabraknya. Kucing liar menghadapi begitu banyak hal: musim dingin yang membekukan, perut kosong, dan jalanan yang ramai. Tidak mengherankan lebih dari 60% tidak bertahan hidup melewati usia tiga tahun.

Seseorang menyakiti mereka

Tidak semua manusia baik—dan beberapa orang bahkan rela menyakiti kucing liar. Sekelompok kucing yang berkeliaran di taman terdekat menghilang dalam semalam. Kemudian, seseorang melihat mangkuk berisi makanan beracun terselip di bawah semak-semak. Kucing liar lainnya juga terjebak dan dijual secara ilegal. Kucing menyadari bahaya—bahkan yang masih hidup pun akan bersembunyi selama berbulan-bulan, terlalu takut untuk keluar.

Mereka mengembara demi cinta (atau anak kucing)

Musim semi memunculkan hasrat berkelana pada kucing yang belum terikat. Kucing jantan akan mengejar betina bermil-mil jauhnya, tidak peduli seberapa familiar tempat tinggal mereka. Seekor kucing jantan oranye yang mengunjungi teras sebuah keluarga setiap malam berhenti muncul—ternyata, tetangga melihatnya di seberang kota beberapa minggu kemudian, sedang duduk melindungi seekor kucing calico dan anak-anak kucingnya. Ia telah memulai sebuah keluarga dan tidak pernah kembali.

Mereka bersembunyi untuk mati, diam-diam

Kucing liar yang tua atau sakit sering kali menghilang saat mereka kesakitan. Seorang gadis telah memberi makan seekor kucing putih kurus di belakang kandangnya selama bertahun-tahun—suatu hari, kucing itu menggosok kakinya lebih keras, seolah mengucapkan selamat tinggal, lalu tertatih-tatih ke hutan di dekatnya. Dia tidak pernah menyadarinya lagi. Kucing memang begitu: ketika mereka kesakitan, mereka mencari tempat yang tenang dan tersembunyi untuk menyendiri.

Lalu, Mengapa Repot-Repot Memberi Mereka Makan?

Orang-orang yang memberi makan kucing liar tahu bahwa kebanyakan dari mereka tidak akan bertahan. Mereka memahami risikonya. Tetapi mereka tetap melakukannya. Seorang gadis menyimpulkannya dengan sederhana: "Saya tidak bisa menyimpan semua kucing liar di luar sana. Tapi malam ini? Semangkuk kibble yang saya berikan setidaknya satu kucing tidak akan tidur dalam keadaan lapar."

Itulah intinya—tidak ada janji besar, tidak ada jaminan. Hanya kebaikan kecil dan rutin, selama kucing-kucing ini ada.

id_IDBahasa Indonesia